[Nomin | Drabble ]

Pintu utama terbuka dan menampakkan sosok Jeno dengan wajah lelahnya masuk ke dalam. Ia tidak lupa untuk menutup kembalu pintu itu.

“Hai, sayang.” Jeno mengecup singkat pipi Jaemin yang tengah berkutat dengan pisau dan sayuran.

“Hai. Maaf tidak menyambutmu. Aku sedang sibuk di sini.” Jaemin berkata sambil memotong-motong sayuran.

“Tidak masalah.”

“Jeno.” Jaemin menghentikan acara memotong sayuran. Ia mengalungkan kedua tangannya di leher Jeno. “Kau ingin mandi?”

Jeno langsung meletakkan kedua tangannya di pinggang Jaemin. “Iya. Aku berkeringat.”

“Bagaimana kalau mandi berdua?” tawar Jaemin dengan senyuman penuh arti.

Jeno mengangkat tubuh Jaemin, membawanya ke dalam gendongan gaya bridal. “Penawaran yang bagus.”

Jeno bergerak menuju kamar mandi dengan Jaemin yang sedikit mengeratkan pegangannya di leher Jeno.